Sabtu, 24 Mei 2014

KEBANGKITAN NASIONAL ATAU KEBANGKITAN PENJAJAH BARU

106 Tahun yang lalu bangsa Indonesia sebagai sebuah nation memperjuangkan kedaulatannya lewat perlawanan secara formal maupun non formal, perlawanan fisik maupun non fisik. Perlawanan itu lahir karena satu kondisi sadar bahwa manusia sebagai individu memiliki fitrah kemanusiaannya yaitu bebas dan merdeka. Boedi Utomo sebagai sebuah institusi pendidikan yang berdiri pada 20 Oktober 1908 menjadi trigger kebangkitan anak-anak bangsa yang peduli akan nasib bangsanya atas dasar bahwa penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanuisaan dan peri keadilan. Kini setelah lepas secara de facto dan de jure dari penjajahan bangsa lain. Dan setelah rezim penguasa terus berganti. Apakah bangsa kita sudah merdeka? Tidak, kita masih di jajah oleh bangsa sendiri. Oleh cucu-cucu bangsa yang lupa bahwa keberadaannya adalah untuk melanjutkan cita-cita perjuangan kemerdekaan. Inilah ironi bangsa besar bernama Indonesia. Kebangkitan Nasional berubah menjadi Kebangkitan Penjajahan gaya baru oleh anak bangsa sendiri. Salam Hangat Dari. Perisai Muda Nusantara

Rabu, 21 Mei 2014

CELOTEH PARA PEMILIK SAH BANGSA BAGI CALON PRESIDEN REPUBLIK MISKIN

Miskin, begitulah Republik ini. Miskin Rakyatnya, Miskin Pemimpinnya. Miskin rakyatnya karena pemegang kuasa dengan sengaja memiskinkan Rakyatnya. Miskin Pemimpinnya karena kekayaan hati mereka tertutup oleh Uang, Tender, Proyek dan Jabatan. Mereka para pemimpin menari diatas tabuhan irama yang mereka sepakati bersama ritme dan ketukannya. Terkadang ketukan irama itu nikmat didengar. Tetapi lebih sering pekat memekakkan telinga kami. Mereka menyulap semua demi selera pemodal, selera "The Untouchable" Menari kegirangan ditengah rintih anak-anak bangsa penuh lapar. Menari terbahak diatas peluh ibu yang menetek anaknya di terik panas simpang-simpang lampu merah. Hai kalian para penguasa. Bukankah pemilik sah bangsa ini adalah kami. Kami Rakyat INDONESIA. Hai kalian para penguasa. Tak bosankah kalian menipu kami? Berjanji berjanji dan berjanji? Barangkali kekuasaan begitu menyilaukan dan menggiurkan untuk kalian. Sampai tak seorangpun dari kalian enggan jauh-jauh dari kekuasaan semu itu. Salam Kami Perisai Muda Nusantara